Jumat, 09 September 2011

Biografi Minerva McGonagall


TTL : Caithness, Scotland, 4 October,1935
Status darah : Half-blood
Status : Janda
Tinggi : 175
Warna rambut, mata, kulit : hitam, hijau, putih
Animagus : Kucing
Patronus : Kucing
Boggart : Lord Voldemort
Asrama : Gryffindor
Tongkat : Fir dengan inti serabut jantung naga 9½ inch kaku
Keluarga : Minerva (nenek ibu), William McGonagall (kemungkinan leluhur), Robert McGonagall (ayah), Isobel McGonagall (née Ross (ibu)), Elphinstone Urquart (suami), Malcolm McGonagall (saudara laki-laki), Robert McGonagall Jr. (saudara laki-laki), dan keponakan


Ditemukan di Bab 7, The Sorting Hat

Masa Kecil

Minerva McGonagall adalah anak pertama sekaligus putri tunggal seorang pendeta Presbiterian-Skotlandia dengan wanita penyihir lulusan Hogwarts. Ia tumbuh di Dataran Tinggi Skotlandia pada awal abad kedua puluh. Perlahan Minerva mulai menyadari ada sesuatu yang aneh tentang kemampuannya, dan pernikahan orang tuanya.

Ayah Minerva, Pendeta Robert McGonagall, terpikat dengan Isobel Ross, wanita penuh semangat dari desa yang sama. Seperti para tetangga lain, Robert percaya kalau Isobel menempuh pendidikan di sekolah berasrama khusus wanita di Inggris. Padahal, Isobel menghilang selama beberapa bulan setahun untuk menuntut ilmu di Sekolah Sihir Hogwarts.



Isobel sadar betul bahwa orang tuanya (keduanya darah murni) tidak akan menyetujui hubungannya dengan pemuda Muggle, sehingga ia pun merahasiakan hal tersebut. Di usia delapan belas tahun, ia benar-benar jatuh cinta dengan Robert. Sayang, ia tidak berani memberitahukan Robert tentang dirinya yang sesungguhnya.

Pasangan tersebut pun kabur dan menimbulkan kemarahan besar pada orang tua masing-masing. Tanpa keluarganya, Isobel makin tak berani menceritakan pada suami barunya bahwa ia lulus dengan nilai terbaik di kelas Mantera di Hogwarts, atau jabatannya sebagai Kapten tim Quidditch sekolah. Isobel dan Robert kemudian pindah ke sebuah pastori (rumah pendeta) di pinggiran kota Caithness. Di sana, Isobel mampu memanfaatkan sebaik-baiknya gaji pendeta yang sangat kecil.

Kelahiran Minerva, anak pertama pasangan muda ini, disambut dengan kebahagiaan dan kemelut. Isobel bersikeras menamai putrinya dengan nama neneknya, seorang penyihir berbakat, untuk mengobati kerinduannya pada keluarga serta masyarakat sihir yang ia korbankan demi cinta. Nama aneh itu tentu saja membuat penduduk sekitar bertanya-tanya. Pendeta Robert McGonagall kesulitan menjelaskan pilihan istrinya tersebut pada jemaah gerejanya. Perlahan Robert pun mencemaskan suasana hati istrinya yang berubah-ubah. Beberapa teman meyakinkannya bahwa wanita memang gampang emosi setelah persalinan. Isobel tentu akan kembali seperti semula lagi.

Akan tetapi, Isobel malah makin tenggelam. Ia sering mengucilkan diri bersama Minerva berhari-hari. Belakangan Isobel bercerita pada Minerva kalau dirinya telah menunjukkan tanda-tanda sihir, meski sangat halus, sejak berusia beberapa jam saja. Mainan yang disimpan di bagian atas lemari, tiba-tiba ada di ranjang bayinya. Kucing peliharaan keluarga menurut pada perintahnya walau Minerva belum bisa bicara. Bagpipe ayahnya sesekali terdengar dimainkan dari ruangan lain di kejauhan. Kejadian itu dapat membuat Minerva kecil tertawa riang.

Isobel terjebak antara kebanggaan dan ketakutan. Ia harus mengakui kebenaran pada Robert, sebelum suaminya menyaksikan hal-hal aneh. Akhirnya, menjawab kebingungan Robert, Isobel mengeluarkan tongkat sihir dari kotak berkunci di bawah ranjangnya dan menunjukkan pada Robert siapa dirinya seraya menangis tersedu.

Meski Minerva masih terlalu muda untuk mengingat malam itu, akibat yang ditimbulkan membuatnya paham akan rumitnya tumbuh dengan sihir dalam dunia Muggle. Walaupun setelah itu ia tetap mencintai istrinya, Robert McGonagall benar-benar tergoncang akan kisah Isobel serta kenyataan bahwa ia merahasiakan hal tersebut sekian lama. Selain itu, sebagai lelaki yang bangga dengan ketulusan dan kejujurannya, Robert kini terpaksa menjalani hidup penuh rahasia. Di sela-sela isakannya, Isobel menjelaskan bahwa dirinya (dan putri mereka) terikat pada Undang-Undang Kerahasiaan Internasional, sehingga mereka harus menyembunyikan keadaan mereka baik-baik, atau harus menghadapi amukan Kementerian Sihir. Robert sendiri juga takut dengan sikap penduduk sekitar – yang sebagian besar adalah orang desa sederhana dari keturunan biasa – jika mengetahui istri Pendeta mereka adalah penyihir.

Cinta memang tetap bertahan, namun kepercayaan antara kedua orang tuanya telah rusak. Minerva mengamati hal ini dengan penuh kesedihan. Keluarga McGonagall kemudian memperoleh dua putra, yang pada waktunya menunjukkan kemampuan sihir. Minerva membantu ibunya menjelaskan pada Malcolm dan Robert Junior bahwa mereka dilarang memamerkan sihir. Ia juga menolong menutupi kecelakaan dan hal-hal memalukan akibat sihir, dari ayahnya.

Minerva sangat dekat dengan ayahnya. Ia lebih banyak mewarisi temperamen ayahnya daripada ibunya. Ia melihat sendiri perjuangan Robert menghadapi situasi keluarganya yang tak biasa. Ia juga merasakan betapa tersiksanya Isobel dalam beradaptasi di desa Muggle, serta betapa ia merindukan kebebasan untuk berada dekat dengan teman penyihirnya, untuk melatih bakatnya yang luar biasa. Minerva tak pernah lupa dengan ibunya yang menangis tersedu- sedu ketika surat dari Sekolah Sihir Hogwarts tiba di ulang tahun Minerva yang kesebelas. Ia tahu bahwa Isobel tak hanya menangis terharu, tetapi juga terbakar cemburu.

Pendidikan

Prof Pomona Sprout yang sekarang menjadi kepala asrama Hufflepuff adalah teman dekatnya McGonagall semasa sekolah
Seperti halnya penyihir-penyihir muda lain yang sebelumnya terpaksa menyembunyikan kemampuan sihir mereka, bagi Minerva, Hogwarts juga merupakan tempat pelepasan dan pembebasan.

Minerva telah menarik perhatian sejak malam pertamanya di Hogwarts karena ternyata ia adalah seorang hatstall. Selama lima setengah menit, Topi Seleksi yang bingung memilih antara Ravenclaw dan Gryffindor, akhirnya menempatkan Minerva di Gryffindor. (Belakangan hal itu dijadikan lelucon antara Minerva dan rekannya Filius Flitwick, karena Topi Seleksi juga mengalami kebingungan yang sama, hanya saja Flitwick ditempatkan di Ravenclaw. Kedua Kepala Asrama merasa geli karena mereka bisa saja bertukar tempat gara-gara beberapa menit penting itu.)

Tak perlu waktu lama, Minerva pun terkenal sebagai siswa paling menonjol di angkatannya, terutama bakat khususnya dalam Transfigurasi. Seiring perkembangannya di sekolah, Minerva terbukti mewarisi bakat ibunya serta moralitas ayahnya. Selama pendidikan, Minerva pernah dua tahun sekelas dengan Pomona Sprout, bakal Kepala Asrama Hufflepuff. Kedua perempuan tersebut berteman baik hingga tahun-tahun berikutnya.

Di akhir pendidikannya di Hogwarts, Minerva McGonagall berhasil mencatat rekor menakjubkan: nilai terbaik OWL dan NEWT, Prefek, Ketua Murid Perempuan, dan pemenang kontes yang diadakan Transfiguration Today kategori Pendatang Baru Paling Menjanjikan. Di bawah bimbingan guru Transfigurasinya, Albus Dumbledore, ia berhasil menjadi seorang Animagus; wujud hewan yang sangat istimewa dari Minerva (kucing betina mengenakan kacamata persegi) terdaftar resmi dalam Departemen Registrasi Animagus Kementerian Sihir. Sama seperti ibunya, Minerva juga seorang pemain Quidditch berbakat. Akan tetapi pada tahun terakhirnya, Minerva terjatuh parah (akibat kecurangan dalam pertandingan Gryffindor versus Slytherin yang memperebutkan Piala Juara), mengakibatkan gegar otak, patah beberapa tulang rusuk, serta hasrat seumur hidup untuk melihat pemain Slytherin terlempar dari lapangan Quidditch. Meski tak lagi bermain Quidditch setamatnya dari Hogwarts, Professor McGonagall yang memang suka kompetisi selalu memperhatikan kondisi tim asramanya dan jeli dalam menemukan bakat-bakat Quidditch baru.

Ditemukan di Bab 8, The Potions Master

Patah Hati

Setelah lulus dari Hogwarts, Minerva kembali ke pastori untuk menikmati musim panas terakhir bersama keluarga sebelum berangkat ke London, dimana ia telah ditawari posisi di Kementerian Sihir (Departemen Penegakan Hukum Sihir). Bulan-bulan di rumah ternyata menjadi masa tersulit dalam kehidupan Minerva, karena di usia kedelapan belas itulah, ia membuktikan diri sebagai putri sejati ibunya: Ia tergila-gila pada seorang pemuda Muggle.

Inilah pengalaman pertama serta satu-satunya dalam hidup Minerva yang membuat ia kehilangan akal sehat. Dougal McGregor, putra seorang petani desa, adalah pria tampan, pandai dan lucu. Minerva sendiri, meski tak secantik Isobel, merupakan gadis pintar dan jenaka. Dougal dan Minerva sama-sama suka humor, beradu pendapat, menyelami misteri masing-masing. Tanpa disadari, Dougal telah berlutut di tengah ladang untuk melamar dan Minerva pun menerima.

Minerva pulang dengan niat memberi tahu orang tuanya mengenai pertunangan mereka, namun ternyata ia tak kuasa melakukannya. Sepanjang malam ia tidak bisa tidur, memikirkan masa depannya. Pengetahuan Dougal tentang Minerva tidak lebih banyak daripada pengetahuan ayahnya tentang Isobel sebelum mereka menikah. Minerva menyaksikan sendiri pernikahan seperti apa yang akan dijalani jika ia menerima Dougal. Pernikahan akan mengakhiri ambisinya, mengunci rapat-rapat tongkatnya, dan mengajarkan anaknya berbohong, mungkin termasuk kepada ayah mereka sendiri. Dougal McGregor tidak akan menemaninya ke London untuk  bekerja di Kementerian. Dougal sudah tak sabar menanti warisan tanah pertanian ayahnya.

Pagi-pagi sekali, Minerva menyelinap dari rumah orang tuanya dan memberi tahu Dougal kalau ia berubah pikiran. Minerva tidak dapat memberi Dougal alasan yang bagus karena jika ia melanggar Undang-Undang Kerahasiaan Internasional, ia akan kehilangan pekerjaan di Kementerian. Minerva meninggalkan Dougal yang terluka dan berangkat ke London tiga hari kemudian.

Karir di Kementerian

Salah satu orang yang dibenci McGonagall adalah tak lain dan tak bukan si pinky ribbon, Dolores Umbridge, karena kebenciannya terhadap kelahiran muggle dan muggle


Walaupun kecamuk emosi yang dialami Minerva dapat menunjukkan keyakinannya akan Kementerian Sihir, namun ternyata Minerva McGonagall tidak terlalu menyukai rumah dan pekerjaan barunya. Beberapa rekan kerjanya sangat anti-Muggle, sifat yang amat disayangkan mengingat kekagumannya pada ayahnya serta cintanya yang senantiasa tumbuh pada Dougal McGregor. Minerva tidak bahagia tinggal di London, meskipun dirinya adalah pegawai paling efisien dan berbakat, serta disukai oleh atasannya, Elphinstone Urquart, yang berusia jauh lebih tua dari Minerva. Ia merindukan Skotlandia. Puncaknya, setelah bekerja selama dua tahun, Minerva menolak promosi jabatan yang sangat bergengsi. Ia mengirim burung hantu ke Hogwarts untuk melamar pekerjaan sebagai guru. Dalam waktu beberapa jam saja suratnya dibalas, ia ditawari pekerjaan di jurusan Transfigurasi, di bawah Ketua Jurusan, Albus Dumbledore.

Persahabatan dengan Albus Dumbledore

Prof McGonagall sudah mengenal prof. Dumbledore sejak ia diajarkan transfigurasi ketika bersekolah di Hogwarts


 Kembalinya Minerva ke sekolah disambut dengan senang hati. Minerva menenggelamkan diri dalam pekerjaannya hingga ia menjadi guru tegas namun menjadi inspirasi. Ia menyimpan surat-surat dari Dougal McGregor dalam sebuah kotak berkunci di bawah ranjangnya. Hal ini (ia tegaskan pada dirinya sendiri) lebih baik daripada membiarkan tongkat sihirnya terkunci disana. Meski demikian, ia benar-benar tergoncang saat Isobel tanpa sadar (dalam surat obrolan tentang kabar desa) menulis bahwa Dougal telah menikahi putri salah seorang petani.

Albus Dumbledore mendapati Minerva sedang menangis di kelasnya malam itu. Minerva pun menceritakan seluruh kisahnya. Albus Dumbledore menghibur dan menasihati Minerva, serta memberitahukan sejarah keluarganya sendiri, yang tak diketahui Minerva sebelumnya. Rahasia malam itu tersimpan rapat dalam diri mereka dan membentuk sifat saling menghargai dan persahabatan di antara keduanya untuk waktu yang sangat lama.


Ditemukan di Bab 15, The Forbidden Forest

Pernikahan

Di tahun-tahun pertamanya di Hogwarts, Minerva McGonagall tetap berteman baik dengan mantan atasannya di Kementerian, Elphinstone Urquart. Ia mengunjungi Minerva di Skotlandia saat liburan, dan melamar Minerva di warung the Madam Puddifoot. Penuh rasa kaget dan malu, Minerva, yang masih mencintai Dougal McGregor, menolak lamarannya.

Elphinstone tak pernah berhenti mencintai Minerva dan terus berusaha melamarnya, meski selalu ditolak. Kematian Dougal McGregor, walau membuat sedih Minerva, tak pelak membebaskan dirinya. Tak lama setelah kekalahan pertama Voldemort, Elphinstone yang telah beruban, kembali melamar ketika sedang mengelilingi danau Hogwarts di musim panas. Kali ini Minerva menerima. Elphinstone yang kini telah pensiun, sangat berbahagia. Ia membeli pondok kecil di Hogsmeade untuk mereka berdua, agar Minerva dapat pergi bekerja dengan mudah setiap hari.

Karena telah dikenal di kalangan siswa sebagai ‘Profesor McGonagall,’ Minerva – yang cenderung feminis – menyatakan bahwa ia akan tetap memakai nama gadisnya setelah menikah. Penduduk sihir mendengus kesal – mengapa Minerva menolak menggunakan nama darah-murni, malah mempertahankan nama Muggle ayahnya?

Pernikahan mereka (yang ditakdirkan berumur pendek) dijalani dengan penuh kebahagiaan. Meski tak punya anak, keponakan Minerva (anak saudaranya Malcolm dan Robert) merupakan pengunjung tetap di rumah mereka. Masa ini adalah periode yang sangat menyenangkan bagi Minerva.

Elphinstone meninggal pada tahun ketiga pernikahan mereka, akibat bisa gigitan Tentacula. Kecelakaan tersebut membawa kesedihan besar bagi semua orang yang mengenal pasangan ini. Minerva tak sanggup tinggal sendiri di pondok, sehingga ia segera berkemas setelah pemakaman Elphinstone dan kembali ke kamar berlantai batu di Kastil Hogwarts, yang dapat ditembus melalui pintu rahasia di dinding kantornya di lantai satu. Sosok yang selalu berani dan tertutup ini, menuangkan seluruh energinya untuk bekerja. Hanya sedikit orang – termasuk mungkin Dumbledore – mengetahui penderitaan yang telah dilaluinya.

Penerjemah : Potioners Lita Febrian
-POTTERMORE INDONESIA-

1 komentar: